19 Maret 2010

Bapak Langka

Maaf tokoh ini saya posting, karena beliau sangat berperan sekali dalam hidup saya selain orang tua. Jika ada salah saya minta maaf, karena ini untuk kenang-kenangan saya nanti bila saya sudah tidak sering bertemu lagi.

Beliau adalah orang tua asuh saya, kelahiran lampung tapi orang tua asal jawa, menikah dengan orang jogja asli yang bernama Emi langka, beliau punya dua putri dan satu putra. Putra putrinya semua bertempat tinggal di Jakarta. Walaupun sudah pensiun dari pimpinan BI cabang, beliau masih kerja ditempat swasta, akan tetapi kontraknya bulan ini selesai.

Karakter beliau sangat disiplin, semua ada aturanya dari bangun tidur pagi sampai menjelang tidur lagi.

Hampir sepuluh tahun saya tinggal ditempat itu, dari yang saya tidak bisa sampai saya bisa. Dari yang tidak tahu sampai saya tahu. Peraturan-peraturanya sebagai berikut:

  1. Bangun pagi subuh sekitar jam 5, jika bertemu pertama kali dipagi hari harus mengucapkan “selamat pagi” walaupun tinggal bareng satu rumah.
  2. Mengerjakan pekerjaan bagiannya masing-masing sebelum pada berangkat kekampus atau kekantor. Jika tidak selesai diteruskan nanti sore.
  3. Rumah tidak boleh kosong, jika mau keluar salah satu harus ada dirumah.
  4. Semua pengeluaran untuk kepentingan biaya sekolah dll harus dicatat tidak terkecuali meteran listrik setiap jam 8 pagi.
  5. Rumah harus bersih terbebas dari debu sampai daun bunga juga di bersihin biar mengkilap.
  6. Tidak bebas dalam arti tidak bisa seenaknya main keluar tanpa ijin dan keluarnya itu tidak penting dan tidak ada manfaatnya.
  7. Harus ada komunikasi biar enak ngatur jadwalnya.
  8. Dan masih banyak yang lainnya.

Walaupun wajah agak “maaf” sangar tapi hatinya baik, makan sekenyangnya, jika sakit, biayanya ditanggung, ada komputer jadi bisa belajar computer, masih bisa nonton TV, sekolah semua dibiayain.

Terimakasih atas pelajaran hidup yang sangat berarti bagi saya semoga jika nanti sudah tidak sering bertemu lagi Bapak dan Ibu masih ingat sama saya, anak asuh yang selalu jail, ngeyelan, so tau dan sebenarnya pengen selalu tau banyak hal. Suka tidur, kerjanya kurang cepet, banyak aturan yang dilanggar, he..he..

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Seumpama Si Bapak baca tulisan ini, kira2 beliau bakalan senyum-senyum, geleng-geleng kepala sambil berkata dalam hati "nduk..nduk..." kemudian beliau tarik nafas dalam2 dan menghembuskannya kuat2. Beliau merasa puas bahwa selama ini ajarannya benar2 merasuk pada jiwa anak asuhnya. Tak perlu ada rasa ragu dan cemas melepas engkau terbang menyusuri jalan hidupmu sendiri.
Sementara aq akan bangga telah mengenalmu sampai saat ini dan seterusnya...
You know, you made my heart was touched.

aisah mengatakan...

ow ow ow begitukah...

ina mengatakan...

hihihihihi... lucu bgt...
hampir mirip sama peraturan dirumah ina kag...
cmn klo bangun pagi, gag selalu muzti ngucapin selamat pagi hihihihi...

seru kag :D

aisah mengatakan...

he..he..iya nich ketat bnget peraturannya...tanks your coment ina...

Posting Komentar

Silahkan kalo mo pada komen, tapi yang baik-baik ya.!