Tahun baru sudah aku lewati dijogja sebanyak 9 kali, tapi rasanya biasa-biasa saja, tidak ada yang sepesial, selalu dirumah. kegiatan yang sering aku lakukan sorenya sebelum malam tahun baru, masak opor ayam, sambal goreng krece, namanya juga bekerja jadi juru masak (PRT), tapi walaupun seperti itu aku selalu berusaha merasa senang "walaupun terkadang pengen kayak teman-teman yang selalu bisa keluar untuk jalan-jalan", karena ditempatku tidak bebas, jika keluar harus ijin dulu dan pekerjaanya harus sudah beres semua. tapi saya bersyukur walaupun menjadi PRT, saya masih bisa kuliah (walaupun bukan di universitas favorit), setidaknya saya bisa menuntut ilmu, "yang menurut saya itu suatu hal yang tidak mungkin" karena saya dari keluarga petani kecil yang hanya bisa makan pake nasi tiwul, ikan asin dan sambal korek, itupun sudah termasuk enak sekali.. he…he.. sedih, jadi teringat waktu kecil dulu…
Menjelang malam saya lalui hanya melihat acara di TV, acara musik menyambut tahun baru, sambil teringat ibu kandungku yang jauh disana, rasa rindu menggelayut, coz saya dua tahun sekali pulang kampungnya. Tepat pukul 12.00, saya segera naik keteras lantai dua untuk melihat kembang api dari seluruh jogja, klo pengen jelas saya naik keatas genting untuk melihat kembang api sambil merenung..hemm..menyedihkan…
Setelah agak sepi akupun bergegas mengambil air wudhu untuk solat malam (so alim,he..he,,)..akupun tidak lupa berdo’a, untuk saya sendiri,orangtua,dan saudara. Do’anya hanya standar, yaitu diberi kelancaran dalam berbagi hal, kesehatan untuk semua, selamat dunia dan akherat dan yang paling penting yaitu orang tua kandungku selalu ingat sama aku. Amiin.
Jam dinding sudah menunjukan pukul 02.00 WIB, saya segera naik ketempat tidur untuk tidur walaupun hanya beberapa jam, karena jam 04.30 WIB saya sudah harus bangun lagi untuk mempersiapkan sarapan pagi untuk semua dan sekalian masak untuk makan siang. Persedian bahan masakan sudah saya pesiapkan kemaren pagi, yang dimasak hari ini, nanti ada mang sayur lewat, saya belanja untuk persediaan masak besok pagi, begitu terus setiap hari, harus pintar-pintar memenej waktu, kalo tidak bisa memenej, semua jadi kacau, bisa-bisa telat masuk kantor. BERSAMBUNG
Menjelang malam saya lalui hanya melihat acara di TV, acara musik menyambut tahun baru, sambil teringat ibu kandungku yang jauh disana, rasa rindu menggelayut, coz saya dua tahun sekali pulang kampungnya. Tepat pukul 12.00, saya segera naik keteras lantai dua untuk melihat kembang api dari seluruh jogja, klo pengen jelas saya naik keatas genting untuk melihat kembang api sambil merenung..hemm..menyedihkan…
Setelah agak sepi akupun bergegas mengambil air wudhu untuk solat malam (so alim,he..he,,)..akupun tidak lupa berdo’a, untuk saya sendiri,orangtua,dan saudara. Do’anya hanya standar, yaitu diberi kelancaran dalam berbagi hal, kesehatan untuk semua, selamat dunia dan akherat dan yang paling penting yaitu orang tua kandungku selalu ingat sama aku. Amiin.
Jam dinding sudah menunjukan pukul 02.00 WIB, saya segera naik ketempat tidur untuk tidur walaupun hanya beberapa jam, karena jam 04.30 WIB saya sudah harus bangun lagi untuk mempersiapkan sarapan pagi untuk semua dan sekalian masak untuk makan siang. Persedian bahan masakan sudah saya pesiapkan kemaren pagi, yang dimasak hari ini, nanti ada mang sayur lewat, saya belanja untuk persediaan masak besok pagi, begitu terus setiap hari, harus pintar-pintar memenej waktu, kalo tidak bisa memenej, semua jadi kacau, bisa-bisa telat masuk kantor. BERSAMBUNG
3 komentar:
wah...ga nyangka.ternyata calon ibu rumah tangga yang handal ya..he...
tapi kok tulisannya ga pake judul? mungkin judulnya.....apa ya???????????????????????????? emm emmmmmmmm.........
"Refleksi 9th di Jogja". X ya? he....
tak tunggu sambungan ceritannya mbak.
tanks ata susul judulnya.... kpn2 tulisanya aku sambung lagi...
yupz...sama2.ditunggu mbak.
Posting Komentar
Silahkan kalo mo pada komen, tapi yang baik-baik ya.!